• Mewujudkan Kantor Camat Mandau Sebagai Pemerintahan Yang Berwibawa, Transparan Dan Bertanggung Jawab

  • Jumat,28 Desember 2018 - 11:33:am Wib - Dibaca : 1445 Kali

Tausiah Diakhir Tahun

Teks foto: Foto : Sekcam Mandau Kasi Kesosobud serta staf Kantor Camat Mandau dan Ustad Abduzl Latif saat doa bersama

Sering kali kita mendengar istilah “musibah” yang biasanya dilawankan dengan istilah “anugerah” atau “nikmat”. Musibah berarti kejadian (peristiwa) menyedihkan yang menimpa, bisa juga bermakna malapetaka atau bencana.

Bencana alam yang terjadi di akhir-akhir ini merupakan musibah karena peristiwa-peristiwa yang terjadi menyedihkan yang mengiringinya, seperti kehilangan anggota keluarga, kehilangan tempat tinggal, mengalami luka-luka, hingga kehidupan yang mendadak berubah menjadi serba-sulit, kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan, sanitasi yang layak, dan lain sebagainya.

Dari bencana alam yang terjadi ini, ada beberapa point yang dapat kita ambil, yaitu :

Pelajaran pertama adalah muhasabah atau introspeksi diri. Kita dianjurkan untuk mengevaluasi diri kita, apa saja kekurangan dan kesalahan yang perlu dibenahi. Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan gunung meletus adalah fenomena yang tidak bisa dikendalikan manusia. Ini bukti kelemahan manusia, dan seyogyanya bencana alam menyadarkan mereka untuk kian merendah serendahnya di hadapan Allah. Bila bencana itu disadari akibat kesalahan manusia, maka seharusnya bencana alam berdampak pada perubahan sikap kita menjadi lebih baik. Muhasabah ini penting dilakukan baik oleh mereka yang menjadi korban maupun bukan korban.

Pelajaran kedua adalah rasa syukur dan optimisme. Sikap ini berdasar pada hadits Rasulullah. Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih menyakitkan darinya kecuali Allah mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan." (HR. Tirmidzi)

Hadits tersebut merupakan cara Rasulullah memberikan optimisme kepada umatnya agar tidak larut secara terus-menerus dalam kesedihan, banyak mengeluh, apalagi sampai putus asa. Dalam penderitaan, kita mesti husnudhdhan (berprasangka baik) bahwa ada maksud khusus dari Allah untuk meningkatkan mutu diri kita, baik dalam ibadah (menghamba kepada Allah) maupun muamalah (hubungan sosial).

Pelajaran ketiga adalah tentang ladang amal ibadah pascabencana. Jika bencana adalah ujian kenaikan derajat, maka kenaikan tersebut hanya terjadi bila yang bersangkutan benar-benar lulus dari ujian. Bencana alam merupakan wasilah bagi para korban yang isinya menuntut manusia untuk sabar, ikhtiar, tawakal, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un, sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan sungguh kepada-Nya kita kembali.

Kegiatan tausiah minggu terakhir ini oleh Ustadz Abdul Latif dan dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Muhammad Rusydy, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ahmad, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Budaya (Kesosbud) Yoan Dema serta staf Kantor Camat Mandau. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama oleh ustadz dan seluruh staf yang mengikuti tausiah di mushalla Kantor Camat Mandau, Jumat, (28/12/18).



Tulis Komentar

Agenda Kegiatan