• Mewujudkan Kantor Camat Mandau Sebagai Pemerintahan Yang Berwibawa, Transparan Dan Bertanggung Jawab

  • Jumat,26 Juli 2019 - 07:41:pm Wib - Dibaca : 7253 Kali

Tafsir Surah Shad ayat 3 sampai 7 oleh Ustadz Novialdi


MANDAU - Kegiatan Tausiah yang diikuti oleh seluruh ASN Kantor Camat Mandau Oleh Ustadz Novialdi dengan Tema “Tafsir Surah Shad” bertempat di Mushalla Kantor Camat Mandau, Jum’at  (26/07/2019).

Surah Shad adalah surah ke-38 dalam Al-Qur’an termasuk surah Makkiyah yang terdiri dari 88 ayat. Pokok kandungan dalam surah ini adalah berkaitan dengan masalah-masalah tauhid, masalah-masalah tentang Al-Quran dan pewahyuannya, kondisi-kondisi para pengingkar dan ungkapan-ungkapan orang-orang musyrik terkait dengan Al-Quran dan keharusan untuk mentadabburi Al-Quran. Demikian juga menyebutkan tentang kisah Nabi Daud dan putranya Nabi Sulaiman as, kisah Nabi Ayyub as, kesabaran dan tabah dalam menghadapi pelbagai kesulitan, deskripsi tentang kondisi dua kelompok yaitu orang-orang bertakwa dan para ahli maksiat, pertengkaran antar penghuni neraka, kisah penciptaan Nabi Adam as, para malaikat, setan, terusirnya setan karena pembangkangannya terhadap perintah Ilahi dan sumpah setan untuk menyesatkan manusia, pemuliaan Allah swt atas para nabinya, Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as, Nabi Yakub as, Nabi Yusya' as dan Dzulkifli serta kisah-kisah kaum-kaum dan bangsa-bangsa pada masa lalu yang sarat dengan pelajaran seperti kaum Nuh, kaum 'Ad, kaum Tsamud, kaum Luth, Fir'aun, dan Ashab al-Aikah.

Dalam tausiah kali ini akan membahas tentang tafsir surah Shad ayat 3-6, sebagai berikut :

Terjemahan ayat 3 “Betapa banyak, sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri”

Maksud terjemahan ayat di atas adalalah Di ayat ini Allah mengancam mereka dengan menyebutkan pembinasaan-Nya terhadap umat-umat tedahulu yang mendustakan para rasul, di mana ketika azab dan kebinasaan datang kepada mereka, mereka berteriak meminta tolong agar dihindarkan azab itu dari mereka, padahal ketika itu bukan lagi waktu untuk melarikan diri. Oleh karena itu, hendaknya mereka (orang-orang kafir) takut jika tetap sombong lagi memusuhi, bahwa mereka akan ditimpa azab seperti yang menimpa umat-umat sebelum mereka.

Terjemahan ayat 4 “Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, "Orang ini adalah pesihir yang banyak berdusta.”

Maksud terjemahan ayat di atas adalah Mereka yang mendustakan merasa heran terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengherankan, yaitu karena datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri (manusia). Padahal maksud diutus dari kalangan mereka adalah agar mereka dapat menimba langsung nasehat-nasehat dan peringatan dan agar mereka dapat mengikuti aktifitas kesehariannya yang diridhai oleh Allah Rabbul ‘aalamin, dan lagi Beliau berasal dari suku mereka sendiri, sehingga tidak ada penghalang kesukuan yang membuat mereka tidak mau mengikutinya. Hal ini seharusnya membuat mereka bersyukur dan tunduk secara sempurna. Akan tetapi sikap mereka malah kebalikannya, mereka merasa heran sekali terhadapnya dan mengingkarinya, serta mengatakan kata-kata yang muncul dari kekafiran dan kezaliman mereka, yaitu, “Orang ini adalah pesihir yang banyak berdusta.”

Terjemahan ayat 5 “Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan”

Maksud terjemahan ayat di atas adalah Kesalahan Beliau menurut mereka adalah karena Beliau menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja, yakni menurut mereka, mengapa ia (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) melarang mengadakan sekutu dan tandingan dan memerintahkan hanya beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Terjemahan ayat 6 “Lalu pergilah pemimpin-pemimpin mereka[8] (seraya berkata), "Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki”

Maksud terjemahan ayat di atas adalah menurut mereka-, cukupkah satu tuhan untuk semua makhluk? Mereka tidak menyadari bahwa Dia satu-satunya Rabbul ‘alamin; yang sendiri menciptakan, menguasai, memberi rezeki dan mengatur alam semesta.

Kegiatan tausiah minggu ini di hadiri oleh Camat Mandau,Kasi dan Kasubag Kantor Camat Mandau, serta staf Kantor Camat Mandau .kegiatan ini di akhiri dengan doa bersama oleh ustadz dan seluruh staf mengikuti tausiah di Mushalla Kantor Camat Mandau.



Tulis Komentar

Agenda Kegiatan